Rabu, 25 November 2015

Filum (Biologi)



Jenis-Jenis Filum
 Filum Porivera
Porifera mempunyai ciri-ciri khusus :
1). Tubuh memiliki banyak pori, yang merupakan awal dari sistem kanal (saluran air) yang menghubungkan daerah eksternal dengan darah internal
2). Tubuh tidak dilengkapi dengan apendiks dan bagian yang dapat digerakkan
     3). Belum memiliki sistem saluran pencernaan.
F. Klasifikasi Porifera
Terdapat tiga kelas yang dapat diklasifikasikan ke dalam filum porifera, yaitu kelas Calcarea, Hexactinellida, dan Demospongiae.
Perbedaan
Calcarea
Hexactinellida
Demospongia
Penyusun kerangka tubuh
Spikula seperti duri-duri kecil dari Kalsium Karbonat.
Spikula yang mengandung silikat atau kersik (SiO2). Ujung spikula berjumlah 6.
Serabut spongin atau campuran spongin dan zat kersik.
Ukuran tubuh
Tinggi kurang dari 10 cm.
Tinggi rata-rata 10-30 cm.
Tinggi dan diameter mencapai lebih dari 1 m.
   Warna
Pucat
Pucat
Cerah, mengandung pigmen pada amoebosit yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari sinar matahari.
Bentuk tubuh
Seperti vas bunga, kendi, dompet, atau silinder.
Seperti vas bunga atau mangkuk.
Tidak beraturan dan bercabang.
Tpie saluran air
-
Tipe sikonoid
Tipe leukonoid

Habitat
Laut dangkal
Kedalaman laut 200 - 1.000m.
Laut dalam maupun dangkal, meskipun ada yang di air tawar.
Contuh spesiesnya
Sycon sp , Clatharina sp
Pheronema sp, Euolectella sp
Euspingia sp, Callyspongia sp, dan Phyllospongia sp

D.Reproduksi Porifera

Porifera dapat melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Umumnya, spons bersifat hermafrodit.


Peran Porifera dalam kehidupan

Beberapa jenis Porifera seperti Spongia dan Hippospongia dapat digunakan sebagai spons mandi.
Zat kimia yang dikeluarkannya memiliki potensi sebagai obat penyakit kanker dan penyakit lainnya.
Filum Cnidaria
A. Ciri-Ciri Cnidaria
  1. Terdapat sekitar 10.000 spesies  Coelenterata yang sebagian besar hidup di laut.
  2. Sebagian hidup secara soliter, sedangkan sebagian lain hidup berkoloni.
  3. Memiliki simetri radial.
  4. Memiliki rongga gastrovaskuler yang berfungsi untuk mencerna makanan.
  5. Tubuhnya hanya memiliki satu lubang bukaan yanh berfungsi sebagai mulut sekaligus anus.
  6. Merupakan hewan diploblastik.
  7. Mempunyai tentakel yang berfungsi untuk memasukkan makanan ke dalam mulut.
  8. Tentakel dilengkapi dengan sel penyengat yang disebut dengan knidosit (cnidoblast).
  9. Memiliki dua bentuk tubuh, yaitu polip dan medusa.
D. Klasifikasi Cnidaria

Cnidaria terdiri dari tiga kelas utama, yaitu Hydrozoa, Scypozoa, dan Anthozoa.
  1. Hydrozoa
    Beberapa jenis hidrozoa mengalami dua siklus hidup yaitu tahap polip yang aseksual dan tahap medusa yang seksual. Contohnya adalah spesies Obelia sp. Ada pula yang selama hidupnya hanya berbentuk polip saja, misalnya Hydra.
    Scyphozoa
    Contoh spesies yang termasuk dalam kelas ini adalah Aurelia aurita (ubur-ubur). Hewan ini memiliki bentuk seperti mangkuk, kadang mempunyai tubuh berwarna namun ada beberapa spesies yang tubuhnya transparan. Tubuh Scyphozoa dilengkapi dengan tentakel yang mempunyai sel penyengat. Seluruh spesies Scyphozoa hidup di perairan, baik tawar maupun laut.

  1. Anthozoa
    Memiliki ciri-ciri khusus yaitu tubuh yang menyerupai bunga. Contoh spesies yang termasuk dalam kelas ini adalah Metridium (anemon laut). Anthozoa hidup sebagai polip, salah satu ujung tubuhnya mempunyai mulut yang dikelilingi tentakel lengkap dengan penyengatnya, sedangkan ujung yang lain merupakan bagian tubuh yang berfungsi untuk melekatkan diri pada dasar perairan.

Reproduksi
 Reproduksi Cnidaria pada siklus hydroza obelia sp. : 1) Polip berkromosom diploid  bereproduksi secara aseksual dengan membentuk tunas-tunas sehingga terjadilah koloni polip. 2) Polip yang tak mempunyai tentakel membentuk tunas medusa secara aseksual. 3) Medusa dewasa  jantan dan betina bereproduksi secara seksual 4) Jika terjadi fertilisasi sel telur maka akan menghasilkan zigot. 5. Zigot akan berkembang menjadi larva padat bersilia (planula). 6. Panula akhirnya menetap disuatu substrat dan tumbuh menjadi polip baru .

Peran Cnidaria
  • . Peranan Cnidaria Peranan cnidaria menguntungkan : - Cnidaria kelas anthozoa merupakan pembentuk ekosistem terumbu karang yang menjadi habitat ikan dan hewan laut. - Ubur ubur yang tidak beracun dapat dikonsumsi dan diperdagangkan sebagai ubur ubur asin. - Kerangka luar beberapa jenis cnidaria dapat digunakan sebagai hiasan akuarium.
  • 7. Peranan Cnidaria yang merugikan : Peranan negatif dari anggota filum ini belum diketahui secara pasti. Hanya saja, beberapa pengalaman menunjukkan bahwa sering terjadi para pengunjung pantai mengalami gatal-gatal, bahkan keracunan akibat "tersengat" ubur-ubur ( Aurelia ).
Filum Ctenopora
Ciri ciri ctenopora
  •  Berbentuk simetri radial.
  • Tidak memiliki nematositas sehingga menangkap mangsanya menggunakan tentakel yang dilengkapi koloblas.
  • Menggunakan silia untuk lokomosi/pergerakan
Klasifikasi Ctenopora
--------------
Reproduksi Ctenopora
Repoduksi ctenophora dilakukan secara seksual meskipun ada beberapa spesies yang melakukan reproduksi secara aseksual dengan cara fragmentasi. Alat reproduksi ctenophora terletak dibawah cilia. Sel ovum dan sperma dilepaskan melalui pori-pori yang terdapat di epidermis. Sebagian besar ctenophora melakukan pembelahan secara eksternal atau diluar tubuh ctenophora. Meskipun ada beberapa spesies yang melakukannya secara internal.

Peranan Ctenopora
  • Peranan Ctenophora yang menguntungkan : 1) Menjaga keseimbangan ekosistem di laut. Hal karena Ctenophora suka memakan fitoplankton (plankton tumbuhan). 2) Sebagi sumber makanan bagi hewan laut seperti : Salmon dan ubur-ubur
  • 14. Peranan Ctenophora yang merugikan : 1) Ctenophora memakan larva-larva tiram sehingga merugikan petani tiram. 2) Selain itu, bila terjadi ledakan populasi, maka dapat membuat ekosistem tidak seimbang. sehingga mempengaruhi seluruh rantai makanan danau.

Filum Platyhelmintes

Ciri-ciri

Tubuh pipih dosoventral dan tidak bersegmen. Umumnya, golongan cacing pipih hidup di sungai, danau, laut, atau sebagai parasit di dalam tubuh organisme lain.[2] Cacing golongan ini sangat sensitif terhadap cahaya.[2] Beberapa contoh Platyhelminthes adalah Planaria yang sering ditemukan di balik batuan (panjang 2–3 cm), Bipalium yang hidup di balik lumut lembap (panjang mencapai 60 cm), Clonorchis sinensis, cacing hati, dan cacing pita.[2]

Klasifikasi

Platyhelminthes dapat dibedakan menjadi 3 kelas, yaitu Turbellaria (cacing bulu getar), Trematoda (cacing hisap), Monogenea, dan Cestoda (cacing pita).[7]
  • Kelas Turbellaria merupakan cacing pipih yang menggunakan bulu getar sebagai alat geraknya, contohnya adalah Planaria.[7]
  • Kelas Trematoda memiliki alat hisap yang dilengkapi dengan kait untuk melekatkan diri pada inangnya karena golongan ini hidup sebagai parasit pada manusia dan hewan.[7] Beberapa contoh Trematoda adalah Fasciola (cacing hati), Clonorchis, dan Schistosoma.[7]
  • Kelas Cestoda memiliki kulit yang dilapisi kitin sehingga tidak tercemar oleh enzim di usus inang.[7] Cacing ini merupakan parasit pada hewan, contohnya adalah Taenia solium dan T. saginata.[7] Spesies ini menggunakan skoleks untuk menempel pada usus inang. Taenia bereproduksi dengan menggunakan telur yang telah dibuahi dan di dalamnya terkandung larva yang disebut onkosfer.[7]

Reproduksi

Cacing pipih dapat bereproduksi secara aseksual dengan membelah diri dan secara seksual dengan perkawinan silang, walaupun hewan ini tergolong hermafrodit.[6]

            Penyakit yang disebabkan Platyhelminthes


Schistosoma mansoni, penyebab Schistosoma pada manusia.
Beberapa spesies Platyhelminthes dapat menimbulkan penyakit pada manusia dan hewan.[8] Salah satu diantaranya adalah genus Schistosoma yang dapat menyebabkan skistosomiasis, penyakit parasit yang ditularkan melalui siput air tawar pada manusia.[8] Apabila cacing tersebut berkembang di tubuh manusia, dapat terjadi kerusakan jaringan dan organ seperti kandung kemih, ureter, hati, limpa, dan ginjal manusia.[3][8] Kerusakan tersebut disebabkan perkembanganbiakan cacing Schistosoma di dalam tubuh hingga menyebabkan reaksi imunitas. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit endemik di Indonesia.[3][8]. Contoh lainnya adalah Clonorchis sinensis yang menyebabkan infeksi cacing hati pada manusia dan hewan mamalia lainnya.[9] Spesies ini dapat menghisap darah manusia.[9] Pada hewan, infeksi cacing pipih juga dapat ditemukan, misalnya Scutariella didactyla yang menyerang udang jenis Trogocaris dengan cara menghisap cairan tubuh udang tersebut.[10]

Filum Nematoda
Ciri tubuh
Ciri tubuh Nemathelminthes meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh.
Ukuran dan bentuk tubuh
Ukuran tubuh Nemathelminthes umunya mikroskopis, meskipun ada yang panjang nya sampai 1 meter.Individu betina berukuran lebih besar daripada individu jantan.Tubuh berbentuk bulat panjang atau seperti benang dengan ujung-ujung yang meruncing.
Klasifikasi
Nemathelminthes dibagi menjadi dua kelas, yaitu Nematoda dan Nematophora.Pada uraian berikut akan dibahas beberapa spesies dari nematoda yang merupakan parasit bagi manusia.
Ascaris lumbricoides (cacing perut)
Cacing ini hidup di dalam usus halus manusia sehingga sering kali disebut cacing perut.Ascaris lumbricoides merupakan hewan dioseus, yaitu hewan dengan jenis kelamin berbeda, bukan hemafrodit.
Infeksi cacing ini menyebabkan penyakit askariasis atau cacingan, umumnya pada anak-anak.Infeksi ini terjadi pada saat mengkonsumsi makanan tau minuman yang tercemar telur ascaris.
Ancylostoma duodenale (cacing tambang)
Cacing ini dinamakan cacing tambang karena ditemukan di pertambangan daerah tropis.Cacing tambang dapat hidup sebagai parasit dengan menyerap darah dan cairan tubuh pada usus halus manusia.Cacing ini memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dari cacing perut.
Oxyuris vermicularis (cacing kremi)
Cacing ini disebut cacing kremi karena ukurannya yang sangat kecil. sekitar 10 -15 mm. Cacing kremi hidup di dalam usus besar manusia.Cacing kremi tidak menyebabkan penyakit yang berbahaya namun cukup mengganggu.Infeksi cacing kremi tidak memerlukan perantara.Telur cacing dapat tertelan bila kita memakan makanan yang terkontaminasi telur cacing ini.
Wuchereria bancrofti (cacing rambut)
Cacing rambut dinamakan pula cacing filaria.Tempat hidupnya di dalam pembuluh limfa.Cacing ini menyebabkan penyakit kaki gajah ( elefantiasis ), yaitu pembengkakan tubuh.Pembengkakan terjadi karena akumulasi cairan dalam pembuluh limfa yang tersumbat oleh cacing filaria dalam jumlah banyak.Cacing filaria masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk Culex yang banyak terdapat di daerah tropis.
Trichinella spiralis
Cacing ini hidup pada otot manusia dan menyebabkan penyakit trikhinosis atau kerusakan otot.Manusia yang terinfeksi cacing ini karena memakan daging yang tidak dimasak dengan baik.
Reproduksi
Nemathelminthes umumnya melakukan reproduksi secara seksual.Sistem reproduksi bersifat gonokoris, yaitu organ kelamin jantan dan betina terpisah pada individu yang berbeda.Fertilisasi terjadi secara internal.Telur hasil fertilisasi dapat membentuk kista dan kista dapat bertahan hidup pada lingkungan yang tidak menguntungkan.
. Dampak Negatif Filum Nemathelminthes

Nemathelminthes yang hidup sebagai parasit dapat menyebabkan penyakit pada vertebrata yang menjadi hospesnya (inangnya), termasuk manusia. Penyakit yang diakibatkan oleh filum ini antara lain :
  1. Penyakit kaki gajah (Elephantiasis) dan cacingan pada anak yang disebabkan oleh cacing Ascaris lumbricoides.
  2. Beberapa anggota Platyhelminthes juga merugikan tubuh vertebrata dengan cara memakan nutrisi, contohnya cacing pita dan cacing hati.

Annelida atau Cacing Gelang

B. Ciri-Ciri Annelida atau Cacing Gelang


Ciri Ciri umum Annelida:
1. Tempat hidup air tawar, air laut, dan darat. Annelida juga ada yang bersifat parasit.

2. Alat eksresi disebut nephridium.

3. Respirasi dengan epidermis pada seluruh permukaan tubuh dan berlangsung difusi.

4. Hewan ini bersifat hermafrodit.

5. Alat pencernaan lengkap.

6. Bersegmen dan memiliki otot.

7. Reproduksi secara seksual/aseksual.

8. Bilateral simetris, tubuhnya bulat dan memanjang dengan segmen yang jelas.

9. Appendages kecil berupa setae (rambut)

10. Tubuh dilapisi kutikula tipis dan lembab.

C. Klasifikasi Annelida


1. Polychaeta

Ciri-ciri:
a. Annelida berambut banyak
b. Plychaeta memiliki parapodia. Parapodia adalah sepasang struktur yang menyerupai dayung. Berfungsi sebagai alat gerak dan insang.
c. Sebagian besar hidup di laut.
d. Tubuh dibedakan menjadi prostomium (kepala) dan peristomium (segmen pertama)

Contoh: Cacing Kipas (Sabellastarte sp.), Nereis sp, Marphysa sanguinea, Eunice viridis (cacing palolo) dan Lysidice oele (cacing wawo).

2. Oligochaeta

Ciri-Ciri:
a. Berambut sedikit
b. Tidak memiliki parapodia
c. Hidup di darat atau di air tawar.
d. Hewan Hemafordit.
e. Berguna untuk menggemburkan tanah.

Contoh: cacing tanah.

3. Hirudinea

Ciri-Ciri:
a. Tidak memiliki rambut, parapodia, dan septa.
b. Penghisap darah.
c. Parasit.

Contoh: Pacet dan Lintah

3. Peranan penting Filum Annelida

Filum ini juga menguntungkan bagi kehidupan. Beberapa jenis Annelida dapat dikonsumsi dan merupakan sumber protein hewani, contohnya cacing palolo dan cacing wawo. Anggota filum ini lainnya adalah cacing tanah. Cacing tanah berperan dalam membantu menguraikan sampah dan menggemburkan tanah sehingga tanah menjadi subur. Hal ini sangat menuntungkan industri pertanian.


Phylum Mollusca
Ciri tubuh
Ciri tubuh Mollusca meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh.
Ukuran dan bentuk tubuh
Ukuran dan bentuk mollusca sangat bervariasi.Misalnya siput yang panjangnya hanya beberapa milimeter dengan bentuk bulat telur.Namun ada yang dengan bentuk torpedo bersayap yang panjangnya lebih dari 18 m seperti cum-cumi raksasa.

Klasifikasi
Mollusca merupakan filum terbesar dari kingdom animalia.Molluska dibedakan menurut tipe kaki, posisi kaki, dan tipe cangkang, yaitu Gastropoda, Pelecypoda, dan Cephalopoda.
Gastropoda
Gastropoda (dalam bahasa latin, gaster = perut, podos = kaki) adalah kelompok hewan yang menggunakan perut sebagai alat gerak atau kakinya.Misalnya, siput air (Lymnaea sp.), remis (Corbicula javanica), dan bekicot (Achatia fulica).Hewan ini memiliki ciri khas berkaki lebar dan pipih pada bagian ventrel tubuhnya.Gastropoda bergerak lambat menggunakan kakinya.
Pelecypoda

Pelecypoda diidentefikasikan sebagai kerang (Anadara sp.), tiram mutiara (Pinctada margaritifera dan Pinctada mertinsis), kerang raksasa (Tridacna sp.), dan kerang hijau (Mytilus viridis).
Cephalopoda
Cephalopoda (dalam bahasa latin, chepalo = kepala, podos = kaki) merupakan Mollusca yang memiliki kaki di kepala.Anggota Cephalopoda misalnya sotong (Sepia officinalis), cumi-cumi (loligo sp.), dan gurita (Octopus sp.)Hidup Cephalopoda seluruhnya di laut dengan merayap atau berenang di dasar laut.
Reproduksi
Mollusca bereproduksi secara seksual dan masing-masing organ seksual saling terpisah pada individu lain.Fertilisasi dilakukan secara internal dan eksternal untuk menghasilkan telur.Telur berkembang menjadi larva dan berkembang lagi menjadi individu dewasa.

Peran mollusca bagi manusia
Umumnya mollusca menguntungkan bagi manusia, namun ada pula yang merugikan.Peran mollusca yang menguntungkan adalah sebagai berikut :
-Sumber makanan berprotein tinggi, misalnya tiram batu (Aemaea sp.), kerang (Anadara sp.), kerang hijau (Mytilus viridis), Tridacna sp., sotong (Sepia sp.)
cumi-cumi (Loligo sp.), remis (Corbicula javanica), dan bekicot (Achatina fulica).
-Perhiasan, misalnya tiram mutiara (Pinctada margaritifera).
-Hiasan dan kancing, misalnya dari cangkang tiram batu, Nautilus, dan tiram mutiara.
-Bahan baku teraso, misalnya cangkang Tridacna sp.
Mollusca yang merugikan bagi manusia, misalnya bekicot dan keong sawah yang merupakan hama dari tanaman.
Siput air adalah perantara cacing Fasciola hepatica.

Phylum Arthropoda
 Ciri tubuh
Ciri tubuh Arthropoda meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh.
Ukuran dan bentuk tubuh
Ukuran tubuh Arthropoda sangat beragam, beberapa diantaranya memiliki panjang lebih dari 60 cm., namun kebanyakan berukuran kecil.Begitu pula dengan bentuk Arthropoda pun beragam.

Klasifikasi
Arthropoda diklasifikasikan menjadi 20 kelas berdasarkan struktur tubuh dan kaki.Berikut ini akan diuraikan empat kelas diantaranya yang paling umum, yaitu Kelas Arachnoidea, Myriapoda, Crustacea, dan Insecta.
Arachnoidea
Arachnoidea (dalam bahasa yunani, arachno = laba-laba) disebut juga kelompok laba-laba, meskipun anggotanya bukan laba-laba saja.Kalajengking adalah salah satu contoh kelas Arachnoidea yang jumlahnya sekitar 32 spesies.Ukuran tubuh Arachnoidea bervariasi, ada yang panjangnya lebih kecil dari 0,5 mm sampai 9 cm.Arachnoidea merupakan hewan terestrial (darat) yang hidup secara bebas maupun parasit.Arachnoidea yang hidup bebas bersifat karnivora.Arachnoidea dibedakan menjadi tiga ordo, yaitu Scorpionida, Arachnida, dan Acarina.Scorpionida memiliki alat penyengat beracun pada segmen abdomen terakhir, contoh hewan ini adalah kalajengking (Uroctonus mordax) dan ketunggeng ( Buthus after).Pada Arachnida, abdomen tidak bersegmen dan memiliki kelenjar beracun pada kaliseranya (alat sengat), contoh hewan ini adalah Laba-laba serigala (Pardosa amenata), laba-laba kemlandingan (Nephila maculata).Acarina memiliki tubuh yang sangat kecil, contohnya adalah caplak atau tungau (Acarina sp.).
 Myriapoda
Myriapoda (dalam bahasa yunani, myria = banyak, podos = kaki) merupakan hewan berkaki banyak.Hewan kaki seribu adalah salah satunya yang terkadang kita lihat di lingkungan sekitar kita.Myriapoda hidup di darat pada tempat lembap, misalnya di bawah daun, batu, atau tumpukan kayu.Bagian tubuh Myriapoda sulit dibedakan antara toraks dan abdomen.Tubuhnya memanjang seperti cacing.
Chilopoda
Kelompok hewan ini dikenal sebagai kelabang.Tubuhnya memanjang dan agak pipih.Pada kepalanya terdapat antena dan mulut dengan sepasang mandibula dan dua pasang maksila.Pada tiap segmen tubuhnya terdapat kaki dan sepasang spirakel.Pasangan pertama kaki termodifikasi menjadi alt beracun.Alat penyengat digunakan unutk menyengat musuh atau pengganggunya.Sengatannya menimbulkan bengkak dan rasa sakit
Diplopoda
Hewan pada ordo ini dikenal dengan kaki seribu, meskipun jumlah kakinya bukan berjumlah seribu.Ada yang menyebutkan nama lain seperti keluwing.Tubuhnya bulat panjang.Mulutnya terdiri dari dua pasang maksila dan bibir bawah.Pada tiap segmen tubuhnya terdapat dua pasang kaki dan dua pasang spirakel.Diplopoda tidak memiliki cakar beracun karenanya hewan ini bersifat hebivora atau pemakan sisa organisme.
Crustacea
Crustacea (dalam bahasa latinnya, crusta = kulit) memiliki kulit yang keras.Udang, lobster, dan kepiting adalah contoh kelompok ini.
Umumnya hewan Crustacea merupakan hewan akuatik, meskipun ada yang hidup di darat.Crustacea dibedakan menjadi dua subkelas berdasarkan ukuran tubuhnya, yaitu Entomostraca dan Malacostraca.
Entomostraca
Entomostraca adalah crustacea yang berukuran mikroskopik, hidup sebagai zooplankton atau bentos di perairan, dan juga ada yang sebagai parasit.Contoh hewan ini adalah Daphnia, Cypris virens, dan Cyclops sp.
Malacostraca
lobster
Malacostraca adalah crustacea yang berukuran lebih besar dari pada entomostraca.Hewan yang termasuk kelompok ini adalah Udang, lobster, dan kepiting.

Insecta
Insecta (dalam bahasa latin, insecti = serangga).Banyak anggota hewan ini sering kita jumpai disekitar kita, misalnya kupu-kupu, nyamuk, lalat, lebah, semut, capung, jangkrik, belalang,dan lebah.Ciri khususnya adalah kakinya yang berjumlah enam buah.

Reproduksi
Sistem reproduksi Arthropoda umumnya terjadi secara seksual.Namun ada juga yang secara aseksual, yaitu dengan partenogenesis.
Partenogenesis adalah pembentukan individu baru tanpa melalui fertilisasi (pembuahan).Individu yang dihasilkan bersifat steril.Organ reproduksi jantan dan betina pada

Peran Arthropoda bagi manusia
Berbagai jenis Arthropoda memberikan keuntungan dan kerugian bagi manusia.Peran arthropoda yang menguntungkan manusia misalnya dibidang pangan dan sandang yaitu sebagai berikut :
-Sumber makanan yang mengandung protein hewani tinggi.Misalnya Udang windu (Panaeus monodon), rajingan (portunus pelagicus), kepiting (scylla serrata), dan udang karang (panulirus versicolor)
-Penghasil madu, yaitu lebah madu (Apis indica)
-Bahan industri kain sutera, yaitu pupa kupu-kupu sutera (Bombyx mori)
Sementara yang merugikan manusia anatara lain :
-Vektor perantara penyakit bagi manusia.Misalnya nyamuk malaria, nyamuk demam berdarah, lalat tsetse sebagai vektor penyakit tidur, dan lalat rumah sebagai vektor penyakit tifus.
-Menimbulkan gangguan pada manusia.Misalnya caplak penyebab kudis, kutu kepala, dan kutu busuk
-Hama tanaman pangan dan industri.Contohnya wereng coklat dan kumbang tanduk
-Perusak makanan.Contohnya kutu gabah
-Perusak produk berbahan baku alam.Contohnya rayap dan kutu buku

.             Filum Echinodermata
a.              Ciri Filum Echinodermata
            Bentuk tubuh dewasanya adalah simetris radial, sedangkan larvanya berupa simetris bilateral. Larva dapat berenang bebas yang disebut bipinaria.kulitnya tediri atas lempeng-lempeng kapur dengan duri-duri kecil pada permukaanya.
            Echinodermata merupakan hewan pemakan sampah di laut sehingga laut menjadi bersih. Pergerakannya dengan sistem ambulakral (sistem pembuluh air). Mereka memiliki kaki buluh yang disebut kaki ambulakral.
            Saluran pencernaan sederhana, ada beberapa jens yang tidak memiliki anus. Sistem saraf dengan batang cincin yang bercabang-cabang ke arah radial. Secara evolusi, echinodermata memiliki hubungan kekerabatan yang lebih dekat dengan chordata dibandingkan dengan invertebrata lainnya.

            Pada sistem ambulakral terdapat bagian-bagian sebagai berikut.
1.      Madreporit, berupa lubang sebagai tempat masuk dan keluarnya air.
2.      Saluran batu, saluran yang menghubungkan adreporit dengan saluran cincin.
3.      Saluran cincin, saluran yang melngkari mulut.
4.      Saluran radial, cabang saluran cincin yang terdapa pada tiap lengan.
5.      Saluran lateral.
6.      Kaki ambulakral
7.      Gelembung otot atau disebut ampula.

b.             Klasifikasi Filum Echinodermata
Echinodermata dapat dikelompokkan atas lima kelas, yaitu Asteroida, Echinoidea, ophiuroidea, crinoidea, dan holothuroidea.
1.      Kelas Asteroidea (bintang laut)
                        Tubuh berbentuk bintang dengan lima lengan.permukaan tuuh bagian bawah dianggap sebagai permukaan oral karena terdapat mulut, sedangkan permukaan atas disebut aboral dan terdapat anus. Pada bagian aboral  terdapat madreporit dan lubang kelamin.
2.      Kelas Echinoidea ( landak laut)
Semua anggota kelas Echinoidea memiliki bentuk bunar, tidak berlengan, dan memilki duri-duri yang dapat digerakkan. Mereka  memiliki pediselaria, yaitu duri-duri yang benuknya seperti catut. Landak laut memiliki mulut di daerah oral yang dikelilingi oleh lima gigi yang kuat dan tajam. Gigi tersebut  disokong oleh lima rangka samping, disebut lentera aristoteles. Bagian ini berfungsi untuk mengambil makanan.
3.      Kelas Ophiuroidea  (Bintang Ular)
Bintang ular memiliki tubuh berbentuk bola cakram kecil dengan lima lengan atau kelipatannya. Tiap-tiap lengan memiliki ruas-ruas yang sama besar. Pada bagian lateral terdapat duri, sedangkan pada bagian dorsal dan ventralnya tidak memiliki duri.

4.      Kelas Crinoidea (Lilia Laut)
                        Hewan yang termasuk lilia laut memiliki bentuk tubuh seprti bunga lilia, bunga bakung, atau seperti bulu burung. Hidup di laut sampai kedalaman 3.684 m.

5.      Kelas Holothuroidea (Mentimun laut atau Teripang)
                        Mentimun laut memiliki bentuk tubuh lunak, memanjang dengan garis oral ke aboral sebagai sumbu. Kulit tubuh terdiri atas kutikula yang menutupi epidermis tidak bersilia. Di bawah kutikula terdapat dermis yang mengandung osikula, selapis otot melingkar, dan lima berkas otot memenjang ganda. Mentimun laut dapat bergerak dengan cara memenjang dan memendekkan ototnya. Tubuh tidak memiliki lengan.

           Peran Filum Echinodermata dalam Kehidupan
Pada umumnya, filum echinodermata kurang memiliki nilai ekonomi. Namun, beberapa jenis dari anggota filum ini dapat dimanfaatkan sebagai makanan (kerupuk teripang) dan sebagai barang hiasan (kerangka bintang laut).
Echinodermata sangat bermanfaat dalam ekosistem laut. Anggota hewan ini berperan sebagai pemakan bangkai-bangkai di laut sehingga dapat mmbantu dalam menjaga kebersihan laut.

Filum Chordata
Ciri Ciri Chordata
  • Hewan yang memiliki tulang belakang dari dalam tubuhnya.
  • Tulang belakang ini berupa tulang rawan atau tulang sejati.
  • Chorda dorsalis membentuk aksis tubuhnya.
  • Chorda dorsalis jua membentuk vertebrae yang tersusun overlaping antara satu dengan yang lainnya
  • Sistem syaraf dorsal membentuk saluran.
  • Otak kompleks.
  • Darah berwarna merah.
  • Memiliki 2 pasang alat gerak.
Filum chordata dibagi menjadi 3 subfilum, yaitu :

1. Cephalochordata

Ciri utama Cephalochordata adalah hanya memiliki notochorda di bagian kepala saja.

2. Urochordata atau Tunicata

Ciri utama Urochordata atau Tunicata adalah hanya memiliki notochorda di bagian ekor atau pada larvanya.

3. Vertebrata

Ciri utama Vertebrata adalah nothocorda membentuk aksis tubuhnya.


Beberapa kelas di dalam Filum Chordata yang akan kita pelajari adalah :

1. Kelas 
Pisces

2. Kelas 
Amphibia

3. Kelas 
Reptilia

4. Kelas 
Aves

5. Kelas 
Mammalia